Jumat, 31 Maret 2017

Kenapa orang mau kerja yang gak enjoy?

Kenapa orang mau kerja yang gak enjoy?

Welcome back to Happy Macul blog newbie yang mencoba untuk membahas problema-problema masa kini. Bagi pembaca yang sudah pernah membaca blog gue yang sebelumnya (ini adalah yang kedua) pasti sudah mengerti apa sih Happy Macul itu. Nah, sekarang gue akan membahas sedikit lebih dalam mengenai happy macul.

Kalau di blog sebelumnya, gue sudah menjelaskan arti dari happy macul yang bisa bermakna dua arti, yaitu happy macul dalam bentuk ucapan selamat dan yang kedua happy macul dalam bentuk compliment. Selamat bekerja kepada para orang-orang yang bekerja dengan struggle untuk memenuhi kebutuhan hidup sembari ditempa dahsyatnya perlawanan hati yang tidak nyaman dengan deadline, pressures, suasana kerja yang tidak nyaman, ditambah lagi memang kalian tidak suka dengan pekerjaan kalian alias belum mendapatkan pekerjaan yang dicita-citakan. Dan selamat berkarya kepada orang-orang yang sudah siap atau settled dalam membangun karir atau cita-cita yang memang sudah kalian cita-citakan, tinggal di gas pol on track, jalanin dengan enjoy tapi dapat duit juga.

Nah, ini yang mulai menjadi ‘makanan’ sehari-hari setiap orang. Gue gak tau pasti apakah generasi lawas jaman dulu merasakan dilema seperti di jaman sekarang ini. Suatu hari gue mendengar di radio Hardrock FM dimana penyiarnya sedang membacakan hasil survey dari Q-research (salah satu badan survey swasta milik MRA Group) yang mengatakan 80% pekerja di Jakarta belum mendapatkan pekerjaan yang dicita-citakan, 20% lainnya sudah mendapatkan pekerjaan idaman. Ternyata masih banyak banget ya orang yang mengalami hal tersebut. Kesannya, kenapa elo membohongi diri sendiri? Kenapa masih mau aja mengerjakan sesuatu yang memang dari awalnya elo gak enjoy? Gak segampang itu bro sist.

Terdapat banyak alasan para maculers untuk menahan hasratnya dalam mendapatkan pekerjaan yang dicita-citakan. Dan bagi kalian yang mungkin sudah settled dan awalnya sudah mendapatkan banyak support, tinggal jalanin apa yang kalian mau, ini mungkin terdengar aneh dan bertanya “kalian ngapain sih menyiksa diri?”. Banyak faktor kenapa orang menahan passion mereka dan mengerjakan hal yang tidak mereka sukai, contohnya:

“Keluarga”

Keluarga. Keluarga ini biasanya menjadi faktor yang terbesar dalam pengambilan keputusan seorang anak pada saat berkarir. Sudah banyak sekali ukuran atau patokan yang tercipta dibandingkan jaman bokap nyokap kita dulu, saat ini anak bisa dibilang sukses jika gimana, bisa dibilang berbakti pada orang tua jika nurut omongan orang tua untuk bekerja ini bekerja itu. Misalnya, PNS adalah pekerjaan idaman bagi setiap orang karena udah set up banget future-nya, padahal kalian gak suka kerjaan PNS tetapi karena mengikuti keinginan dan kenyamanan orang tua semata, mau gak mau kalian nurut dan jalanin aja tuh.

“Kondisi Keuangan”

Kondisi Keuangan. Dari jaman dulu sampe sekarang kayaknya ini faktor yang paling bikin orang kesel setengah mati. Kenapa harus duit? Gak sedikit dari kalian yang pasti dari jaman kuliah udah meleset jurusannya dan itu karena duit, mau jurusan ini tapi kuliahnya mesti di fakultas ini, dan itu tuh gak murah. Saat dunia kerja ada beberapa keinginan ataupun cita-cita kalian yang mau gak mau di pause dulu karena belum ada modal, “nanti aja lah ya tunggu duitnya ada”. Pada saat kalian bokek dan perut harus tetep makan, kerjaan apapun juga bakal diembat, gak peduli lah kerjanya apaan tapi perut bisa makan, passion belakangan.

“Haus Predikat”

Haus Predikat. Please, predikat? okay, sekarang kalian mempunyai standarisasi, sukses itu harus punya mobil, sukses itu kalo elu sudah mencapai tingkatan manager atau head department, dan sebagainya. Nanti diumur segini gue harus sudah bisa punya rumah, punya mobil, menikah di gedong – yang membuat kalian ragu untuk mengambil keputusan lain atau pindah kerjaan lain, stay dulu disini karena gak mau ngulang dari awal lagi. Walaupun itu bukan pekerjaan yang kita suka, tapi bisa jadi berkarir disana, yang penting orang sudah liat ”gue berhasil coy”. Ayolah, yakin nantinya kalian akan bahagia? Predikat itu hal maya dan sifatnya sesaat saja loh. Dan standarisasi kalian bisa saja benar, bisa saja salah.

“Future Gak Jelas!”

Future gak jelas! Pasti kalian mengerti bagian yang ini. Tidak sedikit orang yang awalnya punya hobi, passion, kesukaan terhadap hal yang belum bisa dimengerti orang lain seta keluarga, dan mereka bilang kalau apa yang kita ingin jalankan itu gak punya kejelasan untuk masa depan. “Lo mau dapet duit darimana?”, “kerjaan begituan kan simpang siur”. Menurut gue pribadi sih, saat hati kecil kalian muncul gambaran untuk menjalankan sesuatu yang indie atau tidak umum bagi orang lain, terbentuknya hati kecil kalian itu karena sudah melihat figur seseorang atau dapat sumber informasi darimanapun itu dan yang kalian lihat itu pasti orang yang sudah sukses di bidang yang kalian suka, jadi kenapa takut?

“Social Judgement”

Social Judgement. Kalau yang satu ini sih menurut gue yang paling repot dari semuanya. Kebanyakan orang itu mengubur cita-citanya hanya karena dorongan orang lain. Masyarakat, keluarga, teman-teman, setiap orang pandangan tersendiri dalam menjalani Life & Career dengan baik dan benar, dan tidak sedikit orang yang memaksakan ukurannya pribadi kepada orang lain. Kalian akhirnya mendengarkan dan mulai berpikir “mungkin yang gue jalanin ini memang salah, bikin kecewa orang lain”, “gue gak mau ngejalanin ini lagi, karena nanti orang bakal jauhin gue”. Semangat ya, pada akhirnya kita hidup hanya untuk memenuhi ekspetasi orang lain, sedangkan batin kita gak pernah dikasih makan.

Kira-kira itulah hal-hal general yang membuat kalian akhirnya memilih untuk melakukan hal yang sebenarnya tidak enjoyable untuk kalian. Jika kalian masih berada di fase tersebut, tidak ada yang salah dari hal tersebut. Gue pribadi sendiri pun masih melakukan hal yang belum enjoyable. Sekali lagi, gak ada yang salah, karena ini adalah proses kehidupan, mungkin belum sekarang, tapi nanti. Mungkin saat sudah sampai fase ‘bener-bener gak tahan’ baru kalian mengeluarkan paradigma baru.

Pengen gak sih untuk merubah diri kalian untuk berani melawan ini semua? Jika kalian mengalami dilema besar dalam dunia perpaculan saat ini, dan ingin bisa menjadi orang yang berkarya terus mendapatkan rezeki dari passion kalian, sudah pasti kalian harus mengorbankan salah satu atau salah banyak dari faktor-faktor yang gue sebutkan diatas. Supaya nanti akan jadi happy macul yang benar-benar happy.

Semoga bacaan ini bisa sedikit menghibur hati kalian yang lagi berkecamuk, teruslah semangat, teruslah maju tapi maju itu harus diarahkan ke hal yang elo inginkan. Kerja terus, untuk makan, untuk masa depan, Happy Macul guys!

-Martinus Prabowo-

Selasa, 28 Maret 2017

Apa itu HappyMacul?


Apa sih Happy Macul itu?

Sebelum melangkah lebih jauh gue mau memperkenalkan diri terlebih dahulu agar para pembaca mengerti background gue sebagai penulis ini dan mungkin akan lebih nyambung nantinya dengan tulisan-tulisan yang akan gue post.

Nama hamba adalah Martinus Prabowo Antono atau bisa juga dipanggil martin saja. Berumur 26 tahun yang berarti tumbuh di era 90-2000an. Ya, ada kemungkinan tulisan ini akan berkaitan juga dengan problema, drama, dan dilema anak-anak segenerasi gue. Gue sudah lulus dari tahun 2013 mengambil jurusan Marcom di LSPR dan setelah itu bekerja sebagai insurance agent dan mulai mengambil dunia network marketing di 2015 (network marketing itu bahasa halusnya cuy, sebenernya MLM hahaha). Untuk soal pekerjaan gue akan bahas itu nanti di tulisan-tulisan selanjutnya. 

Gue adalah orang yang memiliki kepribadian yang super biasa, bukan siapa-siapa, bukan artis, cuma orang yang capek Macul ajaaa! 

Jadi, kenapa Happy Macul?  Happy macul itu sendiri adalah istilah yang gua buat untuk semua orang diluar sana yang sekarang sedang keluh kesah dalam proses kehidupan mencari nafkah tapi dilain hal elo menjalani kehidupan lo sebagai seorang manusia yang hanya ingin berbahagia. Happy itu bahasa inggris dari 'senang' atau bisa juga dalam culture bule penyampaian kata happy itu berarti 'selamat' seperti selamat bekerja, selamat pagi, selamat makan, selamat tidur dan sebagainya. Macul itu yah sudah jelas seperti macul sawah, macul kuburan, yang kalo era sekarang ini itu dijadikan istilah gaul nan rendah hati, rendah diri diartikan sebagai BEKERJA, cari DUIT, buat MASA DEPAN. Se-simple itulah arti dari nama blog gw ini dan sosmed lainnya.

Namun happy macul ini bisa bermakna dua arti. Why? yang pertama gw bisa menyampaikan happy macul ke orang lain itu sebagai bentuk dorongan semangat bagi kalian yang sedang struggle banget dalam bekerja, menabung, menyenangkan/memenuhi harapan orang lain tapi kalian belum paham sebenernya ini emang 'jalan' yang benar atau belum? Bagi kalian yang golongan pertama ini, gw ucapkan Happy Macul ya guys, semangat terus pantang mundur, go with the flow dan berprestasilah.

Arti yang Kedua dari happy macul adalah suatu perkataan yang berupa compliment atau pujian yang gue berikan kepada orang-orang yang sekarang mungkin sudah bekerja mencari nafkah namun itu sesuai dengan apa yang kalian inginkan, kalian sudah bisa menerima dan melawan semua paradigma orang lain, expectation orang lain, dan menjadi seseorang yang memang kalian inginkan sejak awal, dan selain itu kalian ternyata dapet duit juga dari situ cuy! So gw merasa kaya.. wahhh, happy yah cuy, sukses ya.. dan gw bisa berkata kalau orang dalam kategori ini adalah orang yang sudah siap BERKARYA. Berkarya dalam kehidupan itu berbeda dengan berkarya dalam prestasi di pekerjaan,kantor, kuliah, maupun sekolah ya cuy. Berkarya dalam konteks gw adalah orang yang berkarya dalam kanvas kehidupannya Pribadi, dimana elo bisa menjadi orang yang ga membohongi dirinya sendiri, bekerja sesuai dengan kelebihan, memaksimalkan kekurangan jadi daya jual, dan itu tuh gak lepas dari norma dan tanggung jawab yang berlaku, dan bisa juga memuaskan hati-hati orang konservatif yang mungkin awalnya melihat kalian ini aneh!

So, kira-kira atas dasar filosofi itulah Happy Macul ini dibuat. Di blog-blog gue nantinya akan membahas segala permasalahan dilema ataupun perjuangan dari dua kategori yang gue jelaskan diatas. Fungsi dari blog ini hanya untuk share, memberikan semangat ataupun mudah-mudahan bisa memberikan pandangan yang lebih bagi para Maculers (amin). Tapi selain dari bahasan-bahasan serius, gue juga akan memberikan pengalaman-pengalaman tertentu yang sifatnya bego, lucu, ada yang kritik, menceritakan perjalanan hidup gue sampai dimana akhirnya gue memutuskan untuk membuat blog yang berjudul HappyMacul ini. 

Enjoy ya readers, gw merekomendasi bagi kalian yang lagi pada galau ataupun bingung dengan dunia pekerjaan yang bertautan juga dengan keluarga, kebanggaan orang tua, kebanggaan saudara-suadara elo, yang intinya elo masih dalam pencarian jatidiri dimana elo bisa bekerja dengan hati yang nikmat, coba-coba aja baca HappyMacul ini ya (promosi bosssss) 


- Martinus Prabowo -